MENGEJA PURNAMA

Ramadhan 1442 hijriyah. Purnama salah satu malamnya menyala terang, mengusir gulita sekitar belantara di mana saya duduk menatap horizon yang dihiasi pelita kota Buitenzorg nun di arah barat laut sana. Sebuah kota ‘sepenggal surga’ dunia yang disinggahi para kompeni Hullanda sebelum Indonesia hadir dalam kancah dunia.
Setelah menghitung hari yang terus berganti sampai berbilang tahun, malam itu tepat purnama ke lima bulan puasa kami di kampung Maghfirah bersama kawan-kawan yang selalu saya bangga. Seketika memori di kepala memutar ulang hari-hari penuh warna dimulai dari hari pertama sampai pada purtama kelima di malam itu.
Saya berpikir, salah satu harta terbaik saat ini, setelah penjagaan Rabb jalla wa’alaa sehingga atas iman di dada, adalah kawan-kawan setia yang tidak sempurna. Tak sederhana bersama dalam rentang waktu yang cukup lama, meladeni aneka warna tempaan dan ujian yang melelahkan.
MALU SAMA ALLAH

Buku di hadapan anda ini erat sekali dengan repleksi kehidupan yang berhubungan antara seorang hamba kepada TuhanNya, hubungan seorang hamba dengan hamba, dan hubungan seorang hamba dengan alam semesta.
Betapa banyak manusia, semasa hidupnya rajin beribadah, sering melakukan puasa senin-kamis, melakukan puasa di bulan ramadhan, menunaikan haji, menunaikan zakat, namun semunya sia-sia dan tidak berfungsi di hadapan Tuhan, kenapa kok bisa? silahkan baca buku ini.
Harusnya kita malu, malu kepada Allah!
Semoga dengan hadirnya buku ini dihadapan anda, bisa memalukan diri anda di hadapan tuhan, bukan dihadapan manusia. Semoga anda malu!
Muhammad Sang Guru

Kisah-Kisah Ulama dalam Menuntut Ilmu

Asbabun Nuzul – Imam Assuyuthi

Asbabun Nuzul merupakan ilmu Al-Qur’an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur’an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari hikmah di balik kisah diturunkannya suatu ayat. Salah satu upaya untuk memahami Al-Quran adalah dengan mempelajari ilmu Ulumul Qur’an, menelaah tafsirnya dan mengetahui asbabun nuzul ayat-ayat yang diriwayatkan dengan sanad shahih. Mengetahui sebab turunnya ayat tergolong ilmu yang sangat agung dan berharga, mengingat korelasi eratnya dengan ayat Al-Quran dan sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘Alihi Wasallam yang merupakan pondasi agama. Selain itu mengetahui asbabun nuzul sangat efektif membantu dalam memahami pengertian ayat-ayat Al-Quran. Buku Asbabun Nuzul Insan Kamil ini merupakan buku terjemahan kitab Asbabun Nuzul karya Imam As-Suyuthi. Membahas tentang peristiwa dan perkara yang menjadi sebab diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an. Dimulai dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas, lengkap 114 surat dalam Al-Qur’an. Imam As-Suyuthi menyebutkan riwayat-riwayat yang berkaitan dengan peristiwa dan sebab diturunkannya ayat-ayat tersebut, serta mengulas kisah-kisah menggugah hati dan keimanan.
Making Sense of God

Kita hidup dalam zaman yang menghargai pemikiran empiris, perkembangan manusia, dan hak bagi semua orang untuk menentukan ekspresi mereka yang paling otentik dari makna, tujuan dan sukacita. Jadi, apakah konsep tentang Allah atau sebuah kuasa yang lebih tinggi masuk akal? Apakah iman dan agama menawarkan sesuatu yang bernilai? Dalam buku baru yang menggugah pemikiran ini, pendeta dan penulis buku terlaris New York Times, Timothy Keller, mengundang orang-orang yang belajar filsafat sekular dan mereka yang skeptis terhadap iman dan agama secara umum untuk melihat bahwa Allah orang Kristen tetap masih masuk akal. Bagaimana jika kekristenan ternyata bisa memberi kita sumber daya yang tak terbayangkan untuk menjawab semua pertanyaan tentang kepuasan, kebebasan pribadi, keadilan, dan harapan? Ditulis bagi mereka yang masih mencari iman dan orang sekular yang skeptis, penjelasan buku ini tentang nilai dan pentingnya kekristenan menjadi lebih relevan dari sebelumnya.
Kisah-kisah dalam alqur’an
